Sabtu, 23 Juli 2011

Sekelumit tulisan dari Bangkok dan Pattaya, Thailand / 15 - 18 Juli 2011


Grand Palace
Hard Rock Cafe Pattaya
Kuil Wat Aru
Pengawal Kerajaan Thailand
Sungai Chaopraya
Kebun binatang Sri Sacha
Floating Market
Negeri Gajah Putih atau Siam dan sekarang bernama Thailand, memang bisa disebut tujuan wisata yang paling ramai dikunjungi turis-turis manca, ini bias dilihat dari aktivitas transportasi yang seakan tidak pernah berhenti, mulai dari bis pariwisata sampai mobil sewaan yang berjajar menjemput di bandara internasional Suvarnabhumi. Rombongan evelia Tour and Travel tiba pada pukul 12.30 setelah menempuh kurang lebih 3,5 jam perjalanan dari bandara Internasional Juanda Surabaya, tidak ada perbedaan waktu antara Surabaya dan Bangkok jadi kamipun tidak perlu merubah settingan jam kami baik arloji maupun yang ada di HP.

Setiba disana kami sudah dijemput oleh tour guide kami di Bangkok yang mahir berbahasa Indonesia namanya Mr. Deecha, dialah yang mengawal kami beserta rombongan selama perjalanan di Thailand, dari Suvarnabhumi kami langsung meluncur menuju Wat Arun, perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit dari Bandara, dengan melalui pusat kota Bangkok dan melintasi depan Istana Raja, yang terkenal dengan nama Istana Grand Palace. Wat Arun ini terletak di tepi sungai Chaopraya, dan kami harus menyeberang untuk bisa mencapai Wat Arun cukup dengan membayar 10 Baht atau kalau dirupiahkan jatuhnya sekitar Rp. 3000,- / kepala. Sebetulnya kata Wat itu berarti Wihara, jadi bangunannya seperti Pagoda yang tinggi, saya nggak sempat ngukur berapa ketinggian Wat Arun tersebut, jadi hanya mengira-ngira saja, tingginya hamper sama dengan Candi Prambanan, tapi untuk naik ke atasnya kita harus melalui anak tangga yang cukup curam, sebagian besar anggota rombongan kami malah agak sedikit ketakutan untuk naik ke bagian atas dari Wat Arun ini. Konon Wat Arun ini adalah sebuah Wihara yang sangat dikeramatkan oleh penduduk Bangkok dan sekitarnya. Yang menarik dari Wat Arun ini adalah pasar yang terletak di sebelah kanan dari bangunan ini, adalah pasar yang menjual berbagai souvenir mulai dari kaos yang bernuansa Thiland sampai pernak-pernik asesoris, disini kita masih bisa membelanjakan uang rupiah kita, karena rata-rata mereka mengerti bahasa Indonesia dan masih mau menerima uang rupiah kita kalau di tempat lain …..hmmm…jangan harap !, yang menarik disini juga banyak yang berjualan ikan asin, ini yang paling menarik buat saya, karena saya adalah penggemar berat ikan asin…tapi untuk membeli dan di bawa ke Indonesia saya harus berpikir dua kali, selain karena baunya, saya khawatir nanti petugas imigrasi kita sama-sama penggemar ikan asin, nanti malah di sita lagi.

Puas menikmati Wat Arun, kami menuju pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di Bangkok yaitu Mall MBK, sebuah Mall yang sangat besar dan megah, tapi saat itu saya dan rekan saya Mbak Hermin Ratna sudah sudah capek dan lapar berat, akhirnya kami memutuskan untuk menunggu rombongan di lantai VI, tepatnya di food court, dan apa yang kami lakukan disana anda semua pasti sudah bias menebak….kita makan makanan khas Thailand yang bernama Tom Yam, masakan yang berbahan dasar seafood dengan citarasa pedas dan asam cukup bisa membuat kepenatan kami terkurangi…setelah itu menu berikutnya yaitu cigarettes…karena agak susah cari tempat merokok di sini.

Pukul 20.00 semua anggota rombongan sudah berkumpul di tempat yang telah disepakati, lalu kami menuju Hotel Baiyoke Boutique Bangkok untuk check-in dan beristirahat dan menunggu datangnya esok hari, sambil membayangkan bagaimanakah suasana Pattaya…..

Keesokan harinya…

06.00 Wake up call
07.00  Breakfast
08.00  Pattaya…ooohhh…Pattaya…

Adalah sebuah lagu lama Indonesia, yang saya lupa siapa penyanyinya, berjudul sama dengan kota yang kami kunjungi hari ini…yaitu kota Pattaya…sebuah kota yang penuh gemerlap dan juga tak pernah sepi dari godaan…One Town thousand Temptations.

Sebelum sampai di Pattaya, perjalanan pagi ini rombongan berkesempatan untuk masuk ke dalam kompleks istana Raja yang terkenal dengan nama Grand Palace, sebuah istana yang megah dan banyak dikelilingi oleh kuil-kuil, dan kuil yang terbesar adalah kuil tempat menyimpan sebuah patung Buddha yang terbuat dari batu giok, yang menurut sejarah patung ini pernah menjadi rebutan Negara-negara yang berada di sekitar wilaya Thailand seperti Burma, Kamboja, dan Vietnam, tapi pada akhirnya negri Siam lah yang menjadi pemilikpatung Buddha tersebut. Sebelumnya tidak diketahui kalau patung ini terbuat dari batu Giok, karena pada saat menjadi rebutan patung ini terbungkus oleh tanah liat. Banyak sekali aturan yang harus kami patuhi untuk bisa masuk ke Istana ini, terutama untuk para kaum hawa, mereka diharuskan untuk berpakaian sopan dan baju harus berlengan tidak boleh juga pake legging.

Lanjut kita ke Pattaya, sampai di sana sudah menjelang maghrib, kita langsung menuju tempat makan malam yang juga tersedia Mushola, karena rumah makan ini adalah rumah makan muslim, sajian makanannya pun cukup mengundang selera terutama Tom Yam nya…wuih mantap, menurut pengamatan saya masakan Thailand tidak jauh berbeda dengan masakan Indonesia, mereka cenderung banyak mengkonsumsi sayuran dan ikan.

Kenyang menyantap makan malam lanjut lagi kita ke tempat-tempat hiburan di Pattaya, dan yang pertama kita kunjungi adalah Alcazar, yaitu sebuah tempat pertunjukan semacam kabaret cuma yang menarik disini adalah semua pemain yang terlibat adalah para waria….saya tidak bisa berbohong untuk tidak mengakui pertunjukkan mereka tidak bagus, mereka memang para entertainer yang terlatih, berdedikasi, sebuah tontonan yang bagus, di Thailand populasi waria memang banyak sekali, kalau tidak jeli anda bisa tertipu…hehehe…dari segi fisik sulit sekali dibedakan mana yang benar-benar perempuan dan mana yang waria. Jika dilihat dari lokasi, Pattaya sebenarnya mirip sekali dengan kawasan panta Kuta dan Seminyak di Bali, bahkan kalau boleh saya bilang Kuta lebih bagus, akan tetapi yang menarik perhatian di Pattaya adalah hiburan malamnya yang membikin hati penasaran dan memang benar…tapi kalau diceritakan disini nanti blog ini bisa dibredel….pokoknya XXX deh….!

Disini kita menginap di Baron Beach Hotel, dengan fasilitas yang cukup memuaskan dan akses menuju pantai tidak terlalu sulit ( jalan kaki pun tidak bikin capek ), kita bisa melihat-lihat kehidupan malam disana malah lebih enjoy dengan berjalan kaki, mulai dari gang-gang kecil di sana, pasti ada hiburan berbau sex ditawarkan…sudah ah, kalau mau tahu selengkapnya ikut kita aja ya…nanti diperjalanan saya certain deh secara detail…hehehe.

Pukul 11.00, waktunya kembali ke Bangkok, dengan melalui beberapa obyek wisata lain yang masih berada di wilayah Pattaya diantaranya Tiger Zoo Sri Racha, Nong Nooch Village, Floating Market, Laser Buddha, Gem jewelry factory & outlet, Peternakan lebah madu, tidak terasa dua jam perjalanan Pattaya – Bangkok kita lalui. Tiba di Bangko, kembali kita melanjutkan acara dengan mengunjungi pasar Chathucak, pasar ini cukup unik karena hanya buka pada hari Sabtu dan minggu, yang ditawarkan disini juga lebih beragam mulai dari pakaian sampai dengan barang pecah belah yang antik-antik dan lumayan cantik, kebetulan juga pada hari itu warga Bangkok masih dalam suasana libur dan banyak yang ke keluar kota, jadi suasana Chathucak agak lebih leluasa. Dua jam kemudian setelah semua anggota rombongan puas berbelanja, ( O iya jangan sampai dilewatkan juga pijat khas Thailand yang banyak ditawarkan disini, harganya pun cukup terjangkau. ) kami kemudian makan malam di sebuah restoran yang cukup unik dan luas namanya Restorant Dragon, disini baik waiter maupun waitress semuanya memakai sepatu roda untuk mengantar hidangan sampai di meja tamu dan yang lebih unik yaitu pengantaran masakan dengan menggunakan Flying Fox dengan waiter yang menggunakan pakaian tradisional China….cukup atraktif.

Sehabis makan malam kamipun kembali menuju Baiyoke Hotel untuk beristirahat menanti datangnya esok hari untuk pulang ke Indonesia.

Jam 10.30 keesokan harinya kami check out dari Hotel dan menuju Bandara Suvarnabhumi untuk kemudian terbang menuju Brunei Darussalam, karena kami harus transit untuk tukar pesawat menuju ke Surabaya, bagi yang berminat kami pun melakukan city tour di Brunei sembari menunggu waktu keberangkatan pesawat ke Surabaya. Pukul 21.40 kami semua take off dari Bandara Brunei Darussalam menuju Bandara Juanda Surabaya yang memerlukan waktu kurang lebih 2 jam, dan tiba di Surabaya pukul 23.30.

Itulah sekelumit perjalanan kami evelia Tour and Travel selama mengawal rombongan dari Bank Andara dan Bank Syariah Mandiri ke Bangkok – Pattaya…….sampai jumpa di tour – tour berikutnya. (ditulis oleh : ku )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar